SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA JANGAN LUPA FOLLOW BLOG SAYA

JADIKAN MALU SEBAGAI BUDAYA

Kamis, 13 Januari 2011

Harus Jadikan RASA MALU sebagai BUDAYA!!??


Bener Gan itu...
tapi Sebelum Ane Kasih Penjelasan... Mari kita Simak Sejarah Berikut
========================================================================

Suatu hari Abu Dzar kedatangan sesorang yang meminta tolong untuk MENJADI JAMINAN QISHOS DI TIANG GANTUNGAN, karena dia harus pulang kampung untuk ketemu anak istri dan orang tuanya untuk meminta maaf. dia berjanji akan kembali pas hari eksekusi dilaksankan.

Pas pada hari H.....semua orang kumpul ditengah lapang dan dengan tenang ABU dZar duduk di kursi pesakitan untuk menjadi BADAL QISHOS/ pengganti penerima hukuman . semua orang sangat cemas, karena orang yang menjadi pelaku utama BELUM DATANG. Sebagai gantinya, Abu Dzar bersiap untuk menerima hukuman karena Pelaku utama belum hadir.

Hakim bertanya; " Wahai Abu Dzar, kenapa engkau mau menjadi jaminan untuk dihukum dari sang pelaku utama ?

Abu Dzar menjawab :' AKU MALU kalau nanti ditanya Allah,kenapa engkau tidak memberikan pertolongan kepada orang yang datang kepadamu"

Ketika abu dzar bersiap dengan tenang menghadapi Algojo, tiba-tiba sang pelaku utama datang untuk menjalani hukuman.

Hakim merasa heran dan bertanya kepada pelaku utama, :" Wahai pulan, kenapa engkau datang untuk menjalani hukuman ? padaahal engkau bisa bebas kemana engaku mau, karena sudah ada orang yang menjadi pengganti untuk menjalani hukuman ini ?

Pelaku utama menjawab ; " AKU MALU kalau nanti ditanya Allah, kenapa engkau tidak bertanggung jawab atas perbuatan mu, malahan engkau meminta orang lain untuk menggantikan mu ditiang pancungan?

Semua orang terkesiap mendengar jawaban Abu Dzar dan pelaku utama yang TANPA REKAYASA, karean sang pelaku utama tidak mendengar pernyataan MALU abu Dzar.

Namun yanga amat lebih dahsyat lagi adalah.....SANG PENUNTUT HUKUMAN berdiri dan berkata ; "wahai hakim...tolong bebaskan pelaku utama dari hukuman yang aku tuntut ", Hakim Bertanya " Kenapa engkau menarik tuntutan hukum ?

Sang Penuntut berkata,: " AKU MALU kalau ditanya Allah, kenapa engkau tidak membebaskan tuntutan hukum bagi pelaku yang ikhlas dan bertaubat untuk siap menjalani tuntutan tersebut?"

====================================================================

"Rasa Malu itu sebagian dari Iman"
Bahwa Alangkah indahnya kalau MALU menjadi budaya.
bagaimana kita selalu punya rasa malu untuk berbuat dosa...
dan rasa malu karena tidak berbuat kebaikan

sehingga kita semua dirahmati dan diridhoi Allah karena Rasa Malu kita






dan Ingat...

KITA HARUS MALU UNTUK BERBUAT DOSA.... TAPI JANGAN MALU UNTUK BERBUAT SALAH!!!

Jika dilihat di atas, seperti bertentangan ya kata-katanya??

Tapi Maksud TS adalah, kalo berbuat Dosa dengan kata lain Kesalahan yang berhubungan dengan kesalahan di Akhirat... maka kita harus malu... karena kalo tidak, kita bisa masuk neraka...


Tapi jika kita berbuat kesalahan yang hanya berhubungan dengan Kesuksesan kita.. ... Maka kita Jangan Malu untuk berbuat salah!!

misalkan kita Mau mulai Usaha... tapi usahanya jadi tukang Tahu... kita malu

ama temen2 takut diejek... takut berbuat salah... atau apalah..

kalo kayak gini Gimana bisa Sukses!!!???

ingat bekerja sekecil apapun lebih baik daripada menganggur...


karena hal-hal yang kecil dapat membentuk Kesempurnaan

walau Kesempurnaan bukanlah hal yang kecil


Jadi jika Kesalahan itu untuk Kebaikan kita... Lakukanlah...

karena Kesalahan yang seperti itu adalah Kesalahan yang Semu...

Karena Belum tentu kita salah..
.
itu hanyalah pikiran dan analisa-analisa logika kita sendiri

yang membuat kita takut dan malu untuk berbuat baik...

padahal untuk berbuat baik itu jangan dipikirin, Tapi dikerjain...

itu Baru Budaya Malu Yang Sesungguhnya





Tapi Masalahnya Sekarang Budaya Kita sudah Kebalik

Kita malah Malu untuk Berbuat Baik....

dan tidak tahu Malu dalam Berbuat Dosa....

Berbuat Maksiat pun Bangga

Aurat dipertontonkan di Televisi Setiap harinya....

terutama di ikllan-iklan

kisah Sinetron yang Membudayakan rasa Amarah yang ekstrim dan terkesan Berlebihan..

Pemerintahan yang banyak tidak tahu malu menzolimi rakyatnya

dan banyak rakyat yang berdemo yang tidak tahu malu untuk menzolimi Negaranya.... dengan aksi marah2 dan aksi bakar2an serta, tawuran yang menganggu ketenangan warga sekitar


Budayanyapun Budaya yang tidak tahu malu untuk Berbuat dosa... tapi malu untuk berbuat salah...




jadi yang seharusnya "Rasa Malu jadi Budaya"

Malah Kenyataannya sekarang "Kemaluan Jadi Budaya"




Na'udzubillah...

Semoga kita terhindar dari sikap seperti itu...




Semoga kita memiliki rasa MALU yang menuntun ke jalan kemuliaan. Raa Malu dalam Berbuat Maksiat yang dibungkus dengan kesalehan yang akhirnya kita menjadi hamba yang tertunduk MALU didepan ALLAH, Sang maha DAHSYAT.

0 komentar:

Posting Komentar